Sunday, October 16, 2022

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN OTOMOTIF

 

A.   DASAR PEMELIHARAAN OTOMOTIF

Pemeliharaan/perawatan (maintenance)  adalah  segala kegiatan yang dilakukan untuk merawat, menjaga dan memelihara peralatan, mesin dan fasilaitas lainya supaya tetap dalam keadaan siap pakai secara efektif dan efisien.

Tujuan dari perawatan adalah untuk menjaga mencegah, mengurangi dan menghindari kerusakan serta meminimalkan biaya perbaikan. Pemeliharaan/Perawatan pada umumnya terdiri dari perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.

1.      Perawatan terancana (Planned maintenance)

Perawatan terncana yaitu kegiatan oerawatan yang dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah di tetapkan atau di jadwalkan mengacu pada proses penggunaan. Perawatan terencana terdiri dari beberapa bagian antara laian :

a.    Perawatan pencegahan (Preventive maintenance) Perawatan ini dilakukan dengan kriteria tertentu pada tahapan proses produksi guna mencegah kerusakan yang lebih besar. Sehingga produk yang dihasilkan cepat tepat dan baik kualitas produknya.

b.    Perawatan terjadwal (Scheduled maintenance) Perawatan yang dilakukan   secara teratur dan periodik dalam kurun waktu yang ditentukan berdasar berbagai                                      rekaman data masa lalu. Perawatan terjadwal biasanya mengacu pada rekomendasi dari produsen pembuatnya.

c.     Perawatan prediktif (Prediktive maintenance) Perawatan prediktif adalah perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi alat atau mesin itu sendiri (condition based), penentuan kondisi mesin biasanya dilakukan dengan memeriksa alat atau  mesin secara rutin sebelum digunakan dan  sesudah digunakan sehingga                                    dapat diketahui  keadaan mesin masih layak digunakan dan keselamatan kerja terjamin.

2.            Perawatan tidak terencana (Unplanned maintenance)

Perawatan tidak terencana merupakan perawatan yang dilakukan karena adanya petunjuk gejala dan indikasi pada alat atau mesin kurang maksimal dalam melakukan proses produksi.

Perawatan tidak terencana biasanya terdiri dari beberapa jenis antara lain :

a.     Perawatan darurat (Emergency maintenance) Adalah perawatan yang dilakukan pada saat mesin atau alat mengalami keadaan tertentu sehingga memerlukan penangulangan yang bersifat darurat, guna mencegah kerusakan lebih besar.

b.     Perawatan Kerusakan (Breakdown maintenance) Adalah perawatan yang dilakukan ketika mesin atau alat mengalami kegagalan proses produksi sehingga pekerjaan harus dihentikan dan dilakukan pemeriksaan kerusakan sesuai prioritasnya.

c.     Perawatan penangkal (Corective Maintenance) Adalah perawatan yang dilakukan berdasarkan hasil produksi yang dihasilkan tidak sesuai baik waktu atau standar mutu produk, sehingga perlu dilakukan koreksi pada mesin atau alat tersebut


B.    PEMELIHARAAN OTOMOTIF

                            

Pemeliharaan otomotif atau sering disebut perawatan berkala pada kendaraan adalah kegiatan merawat, menyetel, memperbaiki, mengganti komponen yang dilakukan dengan kurun waktu tertentu untuk mendapatkan performa kinerja mesin mendekati spesifikasi semula (masih baru).

Kendaraan bermotor sangat banyak jenis dan merknya dimana setiap jenis dan merk memiliki ratusan komponen yang berbeda setiap komponen dalam penggunaanya akan mendapatkan berbagai kondisi beban seperti beban panas, beban tekanan, beban benturan, beban putaran, beban kimia dan lain sebagainya.

Komponen tersebut semakin lama digunakan akan aus, longgar, tidak presisi dan mengalami penurunan kinerja sehingga akan mengurangi performa mesin kendaraan, oleh sebab itu perlu adanya perawatan berkala.

Perbedaan antara kendaraan yang melakukan perawatan rutin dengan kendaraan yang tidak melakukan perwatan akan terlihat pada performa dan kondisi mesin yang berbeda.


Gambar 4.2 Perawatan kendaraan

Sumber : https://www.teknik-otomotif.com/2018/03/tujuan- perawatan-atau-servis-berkala.html

Perawatan pada kendaraan terdapat dua jenis yaitu perawatan terencana dan tidak terencana, contoh jadwal perawatan terencana:

 Tabel 4.1 Jadwal perawatan berkala

Sumber : https://www.teknik-otomotif.com/2018/03/tujuan- perawatan-atau-servis-berkala.html

Komponen kendaraan dapat mengalami kerusakan, namun kerusakan   tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba kecuali terjadi insiden. Kerusakan yang terjadi bukan karena insiden biasanya terlihat atau terasa gejala-gejala kerusakan. Seorang pemilik kendaraan atau pengemudi perlu mengetahui gejala kerusakan dan cara penangananya. Sebagian pengemudi melakukan pengecekan kendaraan sebelum digunakan untuk mencegah insiden atau kerusakan yang berat, pemeriksaan rutin (sebelum kendaraan dipakai) yang di lakukan pengemudi antara lain :

·            Pemeriksaan baterai

Periksa kondisi baterai dari terminal baterai, kotak baterai dan jumlah air baterai (jika menggunakan accu basah).

·            Pemeriksaan sistem pendingin Pemeriksaan volume air pada radiator dan reservoir   radiator

·            Pemeriksaan tekanan ban

·            Pemeriksaan lampu dan klakson, dan lain sebagainya.

Service / perbaikan kendaraan yang mengalami kerusakan harus di perbaiki oleh seorang ahli mekanik atau montir di bengkel dengan peralatan yang lengkap. Kerusakan yang terjadi biasanya dapat dirasakan oleh pengendara dengan indera manusia, seperti indera penciuman, pengamatan, pendengaran dan perabaan rasa gerakan. Contoh :

·                Asap Knalpot yang banyak dan berwarna putih (penglihatan).

·                Lampu-lampu yang mati atau hidup (pengelihatan)

·                Suara komponen mesin yang berisik (pendengaran).

·                Suara berdecit saat pengeraman atau saat memengopling (pendengaran).

·                Saat  mobil jalan terjadi geteran yang berlebih (Perabaan)

·                Pada saat pengereman mobil cenderung berbelok ke salah satu arah (perabaan), dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui bagian yang mengalami masalah maka perlu dilakukan perbaiakan, untuk dapat melakukan perbaikan diperlukan alat yang sesuai dan seseorang dengan pengetahuan tentang mekanisme cara pembongkaran dan pemasangan komponen yang benar, menggunakan peralatan dengan baik. 

C.    DASAR-DASAR PERBAIKAN

 

Perbaikan sering disebut dengan istilah servis (perbaikan jasa) yaitu segala kegiatan atau usaha untuk mengembalikan fungsi dan kondisi dari benda, alat atau mesin yang rusak baik  akibat dari proses pemakaian atau hal lain yang menyebabkan kerusakan. Proses perbaikan terkadang tidak mampu mengembalikan kondisi seperti semula namun mengutamakan pada alat tersebut dapat digunakan kembali sebagaimana fungsinya.

Perbaiakan/service tidaklah mudah setiap orang yang melakukan service harus memiliki keterampilan khusus, keterampilan ini digunakan untuk mendiagnosa (mencari bagian yang rusak) dengan tepat, apakah bagian tersebut harus di ganti, di stel atau hanya pemeriksaan dan pembersihan komponen saja.

Seorang yang mempunyai keahlian khusus untuk melakukan perbaiakan/service sering disebut teknisi, seorang teknisi dalam memperbaiki benda, alat atau mesin sering dihadapkan dengan penggantian suku cadang (spare part), namun di pasaran tidak tersedia atau mendekati harga baru dari alat tersebut, hal ini memungkinkan pelanggan untuk membeli satu unit mesin/alat tersebut.

Perbaikan/service di tinjau dari tingkat kerumitan dan kecanggihan teknologi yang digunakan pada mesin/alat membuat service ini dibedakan menjadi tiga jenis yaitu service ringan, service sedang dan service berat.

Service merupakan bagian penting dalam dunia bisnis, karena service merupakan layanan penghargaan kepada konsumen, apabila pelayanan service yang baik maka akan menentukan seseorang dalam membeli produk atau menggunakan produk dari perusahaan yang lain.

 

D.     PERBAIKAN OTOMOTIF

 

1.        Jenis Perbaikan Otomotif.

Perbaiakan/service pada otomotif sangat banyak jenis dan macamnya mengingat dunia otomotif dalam penggunaanya pada kendaraan seperti sepeda motor, mobil, alat angkutan, alat berat dan lain sbagainya. Dalam perbaikan otomotif secara garis besar dapat digolongkan menjadi beberapa bagian yaitu perbaikan mesin (Engine), perbaikan pemindah tenaga (Powertrain), perbaikan sasis (Chasis), perbaikan kelistrikan (Electrical), perbaikan bodi (Body).

a.            Perbaikan Mesin (Engine).

Perbaikan Mesin (Engine) meliputi berbagai aspek  pendukung  dalam  pengkonversian  energi baik konversi dari bahan bakar menjadi gerak atau konversi energi listrik menjadi gerak antara lain : mekanisme engine, sistem bahan bakar (konvensional/Electronic Fuel Injection/common rail), sistem pelumasan, sistem pendingin dan lain sebagainya.

b.           Perbaikan Pemindah  Tenaga  (Power  train)

Perbaikan Pemindah Tenaga (Power train) merupakan perbaikan pada sistem yang mengolah proses pemindahan tenaga yang di hasilkan mesin sampai keroda. Contoh perbaiakan pemindah tenaga antara lain sistem kopling, sistem transmisi, sistem differential, poros/sumbu roda, roda dan ban.

 

c.             Perbaikan Sasis (Chasis)

Perbaikan Sasis (Chasis) yaitu perbaikan pada bagian kendaraan yang berhubungan dengan kondisi jalan seperti : rangka, sistem rem, sistem suspensi, sistem kemudi dan lain sebgainya.

d.            Perbaikan Kelistrikan (Electrical)

Perbaikan Kelistrikan (Electrical) yaitu perbaikan yang meliputi sistem penerangan, assesoris (audio dan lampu), sistem starter, sistem pengapian, sistem pengisian baterai, sistem pengkondisian udara (Air Conditioner), sistem pengaman dan lain sebagainya.

e.            Perbaikan Bodi (Body)

Penggunaan kendaraan di jalan raya sangat rentan terhadap kecelakaan akibat banyaknya kendaraan yang tidak di imbangi dengan pembangunan jalan raya, kecelakaan yang umum terjadi karena adanya persinggungan, senggolan dan saling tabrak antar satu kendaraan dengan kendaraan lainya.

Kecelakaan yang terjadi mengakibatkan beberapa kerusakan pada body luar kendaraan seperti baret dan penyok. Untuk mengatasi kerusakan tersebut terdapat beberapa teknik untuk memperbaikinya antara lain :

1.   Teknik vacum cup

Teknik yang digunakan untuk memperbaiki plat body dengan kerusakan masih dalam batas elastisitasnya, apabila kerusakan plat melebihi batas elastisitas (plat membentuk sudut) akan sulit untuk memperbaiki dengan hasil maksimal jika menggunakan alat ini.


Gambar 4.3 Teknik vacum

Sumber : https://i.ytimg.com/vi/bgDCz0RsLyA/maxresdefault.jp


1.  Teknik penarikan batang

Kerusakan plat body tidak beratudan dan bahkan membentuk sudut, teknik ini lebih dianjurkan untuk perbaikan, ada dua cara dalam teknik ini yaitu dengan membuat lubang dan memasang ring pengait pada palat body yang rusak. Setelah selaesai perbaiakn plat baru dilakukan penambalan atau perataan pada plat yang berlubang tadi.

 

2. Teknik press hidraulic

Teknik ini digunakan pada saat memerlukan penekanan atau penarikan yang kuat pada plat mobil.


Gambar 4.4 Perbaikan dengan alat hidrolik

3.  Teknik palu on dolly

Yaitu perbaikan dengan cara pemukulan pada plat body dengan menggunakan palu dan dolly

Teknik palu on-dolly dilakukan dengan cara memukulkan palu pada bagian plat yang rusak, sedangkan pada bagian bawahnya dilandasi dengan dolly. Pemilihan dolly tergantung tingkat kerusakanya. 


Gambar 4.5 Teknik on dolly

5.    Teknik palu off dolly

Teknik palu-off-dolly dilakukan dengan cara memukulkan palu pada

bagian sekitar plat yang rusak, atau tidak tepat pada dolly nya. 

Gambar 4.6 Teknik palu off dolly

6.  Teknik pengikiran

Teknik untuk meratakan plat yang sedikit bersudut, kadang dalam teknik pengikiran saat ini kebanyakan menggunakan gerinda tangan dan amplas untuk mempercepat proses perataan.


7.  Teknik hot shringking

Teknik ini digunakan pada plat dengan memanfaatkan sifat logam yang dipanaskan akan memuai dan bila didinginkan akan mengkerut, proses perbaikan plat dengan memanaskan plat sampai merah kemudian didinginkan secara kejut dengan  menggunakan air.

Pada komponen body kendaraan saat ini banyak yang menggunakan plastik bukan plat logam, cara ini juga dapat digunakan proses pemanasan.


8.      Teknik pendempulan

            Sebelum melakukan pengecetan untuk menyempurnakan permukaan sesuai bentuk aslinya maka digunakan pelapisan dempul. 


Gambar 4.7 Proses pendempulan

Sumber : https://i0.wp.com/www.builder.id/

9.      Teknik pemotongan dan penggantian body

Dengan mempertimbangkan biaya perbaikan pada plat body yang rusak parah maka lebih baik melakukan pemotongan bagian body dan menggantinya dengan yang baru.


10.      Teknik painting dan finishing

Yaitu proses pelapisan cat sesuai dengan warna aslinya. 



Gambar 4.8 Proses pengecatan

Sumber : https://i.ytimg.com/vi/PPZgbnXrHOc/maxresdefault.j pg

Proses painting atau pengecetan biasanya terdapat beberapa tahapan dari pengamplasan, pelapisan cat dasar atau cat epoxy, pengamplasan halus, pengecatan warna dan pengecatan varnish atau clear kemudian langkah terakhir adalah pemolesan.

2.     Langkah-langkah perbaikan

Langkah -langkah perbaikan pada kendaraan dilakukan setelah mendapatkan keluhan dari pelanggan tentang gejala yang timbul saat berkendara. Langkah perbaikan dilakukan menurut prosedur operasional standar yang berlaku, namun terkadang setiap individu bengkel memiliki prosedur yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kerusakan pada kendaraan tersebut. Secara garis besar langkah-langkah perbaikan adalah sebagai berikut :

a.            Diagnosa kerusakan

Sebuah kendaraan apabila mengalami kerusakan maka untuk melakukan perbaikan di butuhkan analisa perkiraan kerusakan terlebih  dahulu,  hal ini dilakukan untuk estimasi biaya, waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan untuk menentukan kemungkinan penggantian pada suku cadang.

b.            Langkah Persiapan

Langkah ini merupakan langkah awal perbaikan dimana seorang teknisi harus mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan dalam perbaikan. Langkah persiapan yang di lakukan antara lain :

1)            Persiapan tempat kerja

Yaitu mempersiapkan area tempat kerja dari kemungkinan kotor, terdapat oli atau benda lainya yang memungkinkan mengakibatkan kerusakan dan kecelakaan saat bekerja.

2)            Persiapan unit kendaraan

Persiapkan unit kendaraan dengan memastikan bahwa kendaraan siap di lakukan pekerjaan perbaikan dan memeriksa kendaraan dari gejala kerusakan lainya di luar keluhan pelanggan.

3)            Persiapan alat

Persiapan alat merupakan persiapan untuk menentukan alat apa saja yang digunakan dalam proses perbaikan sehingga pekerjaan akan lebih cepat dan efisien. Alat-alat yang di gunakan dalam perbaikan antara lain :

a)           Alat pelindung

Merupakan alat yang digunakan untuk melindungi kalian dan unit yang akan di perbaiki, pada perbaikan kendaraan alat yang digunakan untuk melindungi kendaraan seperti fender covers, grill covers, floor covers streer cover dan lain sebagainya. Sedangkan alat pelindung pada pekerja dikenal dengan Alat Perlindungan Diri (APD) antara lain sepatu, baju praktek, masker, kacamata, helm, sarung tangan dan lain sebagainya.

b)           Alat tangan

        Alat tangan merupakan alat yang digunakan untuk memudahkan dalam pekerjaan pembongkaran dan pemasangan komponen. Alat tangan sering di sebut dengan hand tool set perlatangan tangan lengkap antara lain : kunci-kunci (kunci pass, kunci ring, kunci L kunci inggris dan lain-lain), tang, palu dan lain sebagainya.



Gambar 4.9 Hand tools set

Sumber : https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.6_dqN52Fax dS9AfYy_6FTQHaHa&pid=Api&P=0&w=300&h=30 0


c)            Power tools

perlatan yang digunakan untuk memudahkan dalam pembongkaran dan pemasangan komponen otomotif dengan menggunakan tenaga dari luar. Contoh : mesin bor , mesin gerinda, mesin press dan lain sebagainya.


Gambar 4.10 Power tools

Sumber : https://i0.wp.com/2.bp.blogspot.com/-

    d)            Special service tools

di gunakan pada saat pekerjaan service dengan tingkat kesulitan tertentu atau tidak dapat di gunakan dengan hand tools atau power tools. Penggunaan alat ini untuk mempermudah, mempercepat dan lebih efisien karena tidak merusak bagian-bagian yang dikerjakan

e)            Workshop equipment

Yaitu peralatan tambahan yang memungkinkan dibutuhkan pada saat perbaikan kendaraan, seperti dongkrak, jack stand, part washer dan lain sebagianya

f)             Alat ukur

Alat yang di gunakan untuk pengukuran bagian/komponen mesin. Dengan perbandingan hasil ukur spesifikasinya maka dapat di simpulkan untuk melakukan penggantian atau penyetelan pada bagian/komponen mesin tersebut. Alat ukur yang umum                 di gunakan dalam perbaikan otomotif antara lain : jangka sorong, mikro meter, hydro meter,       avo    meter (multy tester), dial indicator dan lain sebagainya.


Gambar 4.11 Alat ukur

Sumber : https://gim-bi.com/wp- content/uploads/2019/11/macam-macam-alat- ukur.png

c.            Langkah kerja

Langkah kerja dalam perbaikan otomotif biasanya dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain pembongkaran, pemeriksaan, penyetelan pergantian komponen dan  pemasangan/perakitan. Dalam melakukan kegiatan dari awal pembongkaran sampai pemasangan/perakitan harus sesua dengan buku petunjuk service. Penggunaan buku pentunjuk service ini sangat penting karena apabila dalam langkah kerja tidak sesuai maka dapat mengakibatkan kerusakan dan kerugian bagi pelanggan.


d.            Pengujian

Setelah melakukan perbaikan sesuai dengan prosedur pada buku pentunjuk service maka kendaraan sudah dapat digunakan dengan baik, namun untuk memastikan bahwa apa yang di perbaiki sudah benar, maka perlu dilakukan pengujian (test drive).


e.             Langkah akhir

        Langkah akhir yaitu langkah perwatan kebersihan tempat kerja, perawatan kebersihan alat dan pengecekan akhir pada unit/kendaraan setelah di lakukan pengujian. 

8 comments:

Kontruksi dan Fungsi Komponen Mesin Mobil